Dalam
pengambilan data suatu getaran agar supaya informasi mengenai data getaran
tersebut mempunyai arti, maka kita harus mengenal dengan baik alat yang akan
kita gunakan. Ada beberapa alat standard yang biasanya digunakan dalam suatu
pengukuran getaran antara lain
o Vibration
meter
o Vibration
analyzer
o Shock Pulse
Meter
o Osiloskop
Pemilihan dari
tipe instrumen-instrumen tersebut bergantung pada kemampuan dari instrumen itu
terhadap tujuan kita melakukan pengukuran dan persyaratan personal yang
menggunakannya.
1. Vibration
meter
Vibration meter
biasanya bentuknya kecil dan ringan sehingga mudah dibawa dan dioperasikan
dengan battery serta dapat mengambil data getaran pada suatu mesin
dengan cepat.
Pada umumnya terdiri dari sebuah probe, kabel dan meter untuk menampilkan harga
getaran. Alat ini juga dilengkapi dengan switch selector untuk
memilih
parameter getaran yang akan diukur.
Vibration meter
ini hanya membaca harga overall (besarnya level getaran) tanpa
memberikan informasi
mengenai frekuensi dari getaran tersebut. Pemakaian alat ini cukup mudah
sehingga tidak diperlukan seorang operator yang harus ahli dalam bidang
getaran. Pada umumnya alat ini digunakan untuk memonitor "trend
getaran" dari suatu mesin. Jika trend getaran suatu mesin menunjukkan kenaikan
melebihi level getaran yang diperbolehkan, maka akan dilakukan analisa lebih
lanjut dengan menggunakan.
2. Vibration
Analyzer
Alat ini
mempunyai kemampuan untuk mengukur amplitude dan frekuensi getaran yang akan dianalisa.
Karena biasanya sebuah mesin mempunyai lebih dari satu frekuensi getaran yang
ditimbulkan, frekuensi getaran yang timbul tersebut akan sesuai dengan kerusakan
yang tedadi pada mesin tersebut. Alat ini biasanya dilengkapi dengan meter
untuk membaca amplitudo getaran yang biasanya juga menyediakan beberapa pilihan
skala. Alat ini juga memberikan informasi mengenai data spektrum dari getaran
yang terjadi, yaitu data amplitudo terhadap frekuensinya, data ini sangat
berguna untuk analisa kerusakan suatu mesin. Dalam pengoperasiannya vibration
analyzer ini membutuhkan seorang operator yang sedikit mengerti mengenai
analisa vibrasi.
3. Shock
Pulse Meter
Shock pulse
meter adalah, alat yang khusus untuk memonitoring kondisi antifriction bearing yang
biasanya sulit dideteksi dengan metode analisa getaran yang konvensional.
Prinsip kerja dari shock pulse meter ini adalah mengukur gelombang kejut akibat
terjadi gaya impact pada suatu benda, intensitas gelombang kejut itulah yang
mengindikasikan besarnya kerusakan dari bearing tersebut. Pada sistem SPM ini
biasanya memakai tranduser piezo-electric yang telah dibuat sedemikian rupa
sehingga mempunyai frekwensi resonansi sekitar 32 KHz.
Dengan
menggunakan probe tersebut maka SPM ini dapat mengurangi pengaruh getaran
terhadap pengukuran besarnya impact yang terjadi Pemilihan titik ukur pada
rumah bearing adalah sangat penting karena gelombang kejut ditransmisikan dari bearing
ke tranduser melalui dinding dari rumah bearing, sehingga sinyal tersebut bisa
berkurang karena terjadi pelemahan pada saat perjalanan sinyal tersebut. Beberapa
prinsip yang secara umum bisa dipakai sebagi acuan dalam menentukan titik ukur
adalah
1. Jejak sinyal
antara bearing dengan probe harus sedekat mungkin.
2. Probe harus
ditempatkan sedekat mungkin terhadap daerah beban dari bearing.
3. Lintasan
sinyal harus terdiri dari satu system mekanis antara bearing dengan rumah
bearing.
Sebagai contoh,
apabila pada rumah bearing digunakan cover sebagai sistem mekanis kedua, maka
titik ukur tidak boleh diambil pada posisi ini.
4. Osciloskop
Osciloskop
adalah salah satu peralatan yang berguna untuk melengkapi data getaran yang
akan dianalisa. Sebuah osciloskop dapat memberikan sebuah informasi mengenai
bentuk gelombang dari getaran suatu mesin. Beberapa kerusakan mesin dapat
diiden-tifikasi dengan melihat bentuk gelombang getaran yang dihasilkan, sebagai
contoh, kerusakan akibat unbalance atau misalignment akan menghasilkan bentuk
gelombang yang spesifik, begitu juga apabila terjadi kelonggaran mekanis
(mechanical looseness), oil whirl atau kerusakan pada anti friction bearing
dapat menghasilkan gelombang dengan bentuk-bentuk tertentu.
Osiloskop juga
dapat memberikan informasi tambahan yaitu : untuk mengevaluasi data yang
diperoleh dari tranduser non- contact (proximitor). Data ini dapat memberikan
informasi pada kita mengenai posisi dan getaran shaft relatif terhadap rumah
bearing, ini biasanya digunakan pada mesin- mesin yang besar dan menggunakan
sleeve bearing (bantalan luncur). Disamping itu dengan menggunakan dual
osciloscop (yang memberikan fasilitas pembacaan vertikal maupun horizontal),
dan minimal dua tranduser non-contact pada posisi vertikal dan horizontal maka
kita dapat menganalisa kerusakan suatu mesin ditinjau dari bentuk orbit nya.
TEKNIK
PENGUKURAN GETARAN MESIN
1. Posisi
dan Arah Pengukuran
Pengukuran
getaran pada suatu mesin secara normal diambil pada bearing dari mesin tersebut.
Tranduser sebaiknya harus ditempatkan sedekat mungkin dengan bearing mesin
karena melalui bearing tersebut gaya getaran dari mesin ditransmisikan. Gerakan
bearing adalah merupakan hasil reaksi gaya dari mesin tersebut: Disamping
karakteristik getaran seperti : Amplitudo, frekuensi dan phase, ada
karakteistik lain dari getaran yang juga mempunyai arti yang sangat penting
yaitu arah dari gerakan getaran, hingga perlu bagi kita untuk mengukur getaran
dari berbagai arah. Pengalaman menunjukkan bahwa ada tiga arah pengukuran yang
sangat penting yaitu horizontal, vertikal, dan axial. Arah horizontal dan
vertikal bearing disebut dengan arah radial. Arah pengukuran ini biasanya
didasarkan pada posisi sumbu tranduser terhadap sumbu putaran dari shaft mesin.
Arah ini juga sangat penting artinya dalam analisa suatu getaran.
2. Standard
Dalam membicarakan
getaran kita harus mengetahui batasan - batasan level getaran yang menunjukkan
kondisi suatu mesin, apakah mesin tersebut masih baik (layak beroperasi)
ataukah mesin tersebut sudah mengalami suatu masalah sehingga memerlukan
perbaikan. Dalam sub bab ini disajikan beberapa macam
standard
mengenai batasan-batasan level getaran yang umum digunakan.
TUJUAN
PENGUKURAN
Pada saat
dilakukan pengukuran getaran suatu mesin, maka akan timbul suatu
pertanyaan,untuk apa sebenarnya dilakukan pengukuran tersebut. Dalam suatu pengukuran
jelas bahwa tujuannya adalah untuk mendapatkan data, tetapi selanjutnya untuk
apa data tersebut diambil. Ada beberapa tujuan pengambilan data getaran suatu
mesin, tujuan tersebut adalah :
- Pengukuran
rutin
- Pengukuran
referensi (Baseline Measurement)
- Pengukuran
sebelum dan sesudah perbaikan
- Trouble Shooting
+ comments + 1 comments
iyap bener
Semua umpan balik saya hargai dan jika sempat saya akan membalas pertanyaan yang menyangkut artikel di Blog ini sesegera mungkin.
1. Komentar SPAM akan dihapus segera setelah saya review
2. Pastikan Anda tidak berkomentar dengan menggunakan kata-kata kasar, sara, p*rn* dan lain-lain.
3. Jika Anda memiliki masalah cek dulu komentar, mungkin Anda akan menemukan solusi di sana.
4. Jangan Tambah Link ke tubuh komentar Anda karena saya memakai system link exchange
5. Jika perlu sebarluaskan artikel dengan cara klik tombol SHARE di atas.
Bila anda senang dengan artikel ini silahkan Join To Blog atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini. Pergunakan vasilitas diatas untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui komentar atau share sesuai dengan artikel diatas.
Post a Comment