Tata Cara, Jumlah Rakaat, Waktu Pelaksanaan dan Sumber Hukum Shalat Tarawih

Salat Tarawih (kadang-kadang disebut teraweh atau taraweh) adalah salat sunnat yang dilakukan khusus hanya pada bulan ramadan. Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama’ dari تَرْوِيْحَةٌ yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan salat sunnat ini adalah selepas isya', biasanya dilakukan secara berjama'ah di masjid. Fakta menarik tentang salat ini ialah bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam hanya pernah melakukannya secara berjama'ah dalam 3 kali kesempatan. Disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam kemudian tidak melanjutkan pada malam-malam berikutnya karena takut hal itu akan menjadi diwajibkan kepada ummat muslim (lihat sub seksi hadits tentang tarawih).
Shalat tarawih termasuk qiyamul lail atau shalat malam. Akan tetapi shalat tarawih ini dikhususkan di bulan Ramadhan. Jadi, shalat tarawih ini adalah shalat malam yang dilakukan di bulan Ramadhan.[1]
Para ulama sepakat bahwa shalat tarawih hukumnya adalah sunnah (dianjurkan). Shalat ini dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan. Shalat tarawih merupakan salah satu syi’ar Islam.[2] Shalat tarawih lebih afhdol dilaksanakan secara berjama’ah sebagaimana dilakukan oleh ‘Umar bin Al Khottob dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum. Kaum muslimin pun terus menerus melakukan shalat tarawih secara berjama’ah karena merupakan syi’ar Islam yang begitu nampak sehingga serupa dengan shalat ‘ied.[3]
Keutamaan Shalat Tarawih
Pertama, akan mendapatkan ampunan dosa yang telah lalu.Dari Abu Hurairah, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”[4] Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi.[5]
Kedua, shalat tarawih bersama imam seperti shalat semalam penuh. Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda, “Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”[6] Hal ini sekaligus merupakan anjuran agar kaum muslimin mengerjakan shalat tarawih secara berjama’ah dan mengikuti imam hingga selesai.
Waktu Terbaik Shalat Tarawih
Waktu shalat tarawih adalah setelah shalat Isya’ hingga terbit fajar, boleh menunaikan di antara waktu tersebut. An Nawawi rahimahullah dalam Al Majmu’ mengatakan, “Waktu shalat tarawih adalah dimulai selepas menunaikan shalat Isya’. Demikian disebutkan pula oleh Al Baghowi dan selainnya. Dan sisanya sampai waktu Shubuh.”
Akan tetapi jika seseorang melakukannya di masjid dan menjadi imam, maka hendaklah ia mengerjakan shalat tarawih tersebut setelah shalat Isya’. Janganlah ia akhirkan hingga pertengahan malam atau akhir malam supaya tidak menyulitkan para jama’ah. Karena dikhawatirkan jika dikerjakan di akhir malam, sebagian orang dapat luput karena ketiduran. Shalat tarawih di awal malam inilah yang biasa di lakukan kaum muslimin (dari masa ke masa). Kaum muslimin senatiasa mengerjakan shalat tarawih setelah shalat Isya’ dan tidak diakhirkan hingga akhir malam.
Ibnu Qudamah dalam Al Mughni menyebutkan, “Ada yang menanyakan pada Imam Ahmad: Bolehkah mengakhirkan shalat tarawih hingga akhir malam?” “Tidak. Sunnah kaum muslimin (di masa ‘Umar) lebih aku sukai,” jawab Imam Ahmad. [Sejak masa ‘Umar shalat tarawih biasa dilaksanakan di awal malam. Inilah yang berlaku dari masa ke masa. -pen]. Adapun jika seseorang ingin melaksanakan shalat di rumahnya (seperti para wanita, pen), maka ia punya pilihan. Ia boleh melaksanakan di awal malam, ia pun boleh melaksanakannya di akhir malam.[7]
Shalat Tarawih Pilihan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada ‘Aisyahradhiyallahu ‘anha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan?”. ‘Aisyah mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 raka’at.”[8]
Terdapat beberapa praktik tentang jumlah raka'at dan jumlah salam pada salat tarawih, pada masa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam jumlah raka'atnya adalah 8 raka'at dengan dilanjutkan 3 raka'at witir. Dan pada zaman khalifah Umar menjadi 20 raka'at dilanjutkan dengan 3 raka'at witir. Perbedaan pendapat menyikapi boleh tidaknya jumlah raka'at yang mencapai bilangan 20 itu adalah tema klasik yang bahkan bertahan hingga saat ini. Sedangkan mengenai jumlah salam praktik umum adalah salam tiap dua raka'at namun ada juga yang salam tiap empat raka'at. Sehingga bila akan menunaikan tarawih dalam 8 raka'at maka formasinya adalah salam tiap dua raka'at dikerjakan empat kali, atau salam tiap empat raka'at dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga raka'at.

Niat Salat

Niat salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena Allah Ta'ala semata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan Ridho Nya, apabila ingin dilafalkan jangan terlalu keras sehingga mengganggu Muslim lainnya, memang ada beberapa pendapat tentang niat ini gunakanlah dengan hikmah bijaksana.

Secara lengkap, niat salat tarawih 2 rakaat adalah:
َأُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا/إِمَامًا للهِ تَعَالَى
"Ushalli sunnatat taraawiihi rak'ataini (ma'muman/imaaman) lillahi ta'aalaa."
Artinya: " Aku niat Salat Tarawih dua rakaat (menjadi makmum/ imam) karena Allah Ta'ala"
ATAU
َأُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى
"Usholli sunnatattarowihi rok'ataini lillahi ta'ala"
Artinya: " Aku niat Salat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala"
Walaupun demikian, ada beberapa cara dalam mengerjakan salat Tarawih, salah satunya dengan formasi 2 kali 4 rakaat masing masing dengan sekali salam setiap selesai 4 rakaat. Oleh karena itu, dalam niat salat tarawih, niatnya disesuaikan menjadi "arba'a raka'atin".

Beberapa Hadits Terkait

“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pada suatu malam salat di masjid lalu para sahabat mengikuti salat Beliau, kemudian pada malam berikutnya (malam kedua) Beliau salat maka manusia semakin banyak (yang mengikuti salat Nabi n), kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau malam keempat. Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak keluar pada mereka, lalu ketika pagi harinya Beliau bersabda: ‘Sungguh aku telah melihat apa yang telah kalian lakukan, dan tidaklah ada yang mencegahku keluar kepada kalian kecuali sesungguhnya aku khawatir akan diwajibkan pada kalian,’ dan (peristiwa) itu terjadi di bulan Ramadan.” (Muttafaqun ‘alaih)

"Artinya : Dari Jabir bin Abdullah radyillahu 'anhum, ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pernah salat bersama kami di bulan Ramadan (sebanyak) delapan raka'at dan witir (satu raka'at). Maka pada hari berikutnya kami berkumpul di masjid dan mengharap beliau keluar (untuk salat), tetapi tidak keluar hingga masuk waktu pagi, kemudian kami masuk kepadanya, lalu kami berkata : Ya Rasulullah ! Tadi malam kami telah berkumpul di masjid dan kami harapkan engkau mau salat bersama kami, maka sabdanya "Sesungguhnya aku khawatir (salat itu) akan diwajibkan atas kamu sekalian".(Hadits Riwayat Thabrani dan Ibnu Nashr)

"Aku perhatikan salat malam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, yaitu (Ia) salat dua raka'at yang ringan, kemudian ia salat dua raka'at yang panjang sekali, kemudian salat dua raka'at, dan dua raka'at ini tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya, kemudian salat dua raka'at (tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya), kemudian salat dua raka'at (tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya), kemudian salat dua raka'at (tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya), kemudian witir satu raka'at, yang demikian adalah 13 raka'at".Diriwayatkan oleh Malik, Muslim, Abu Awanah, Abu Dawud dan Ibnu Nashr.

"Artinya : Dari Abi Salamah bin Abdurrahman bahwasanya ia bertanya kepada 'Aisyah radyillahu anha tentang salat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam di bulan Ramadan. Maka ia menjawab ; Tidak pernah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam kerjakan (tathawwu') di bulan Ramadan dan tidak pula di lainnya lebih dari sebelas raka'at 1) (yaitu) ia salat empat (raka'at) jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian ia salat empat (raka'at) 2) jangan engkau tanya panjang dan bagusnya kemudian ia salat tiga raka'at".[Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim]


Bolehkah Menambah Raka’at Shalat Tarawih Lebih dari 11 Raka’at?
Shalat tarawih 11 raka’at itulah yang jadi pilihan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun bolehkah kita menambah dari yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan? Mayoritas ulama terdahulu dan ulama belakangan, mengatakan bahwa boleh menambah raka’at dari yang dilakukan oleh Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibnu ‘Abdil Barr mengatakan, “Sesungguhnya shalat malam tidak memiliki batasan jumlah raka’at tertentu. Shalat malam adalah shalat nafilah (yang dianjurkan), termasuk amalan dan perbuatan baik. Siapa saja boleh mengerjakan sedikit raka’at. Siapa yang mau juga boleh mengerjakan banyak.”[9]
Disebutkan dalam Muwaththo’ Imam Malik riwayat sebagai berikut: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Muhammad bin Yusuf dari As-Sa`ib bin Yazid dia berkata, “Umar bin Khatthab memerintahkan Ubay bin Ka’ab dan Tamim Ad Dari untuk mengimami orang-orang, dengan sebelas rakaat.” As Sa`ib berkata, “Imam membaca dua ratusan ayat, hingga kami bersandar di atas tongkat karena sangat lamanya berdiri. Dan kami tidak keluar melainkan di ambang fajar.” (HR. Malik dalam Al Muwaththo’ 1/115). Syaikh Musthofa Al ‘Adawi mengatakan bahwa riwayat ini shahih.[10]
Dalam Musnad ‘Ali bin Al Ja’d terdapat riwayat sebagai berikut: Telah menceritakan kepada kami ‘Ali, bahwa Ibnu Abi Dzi’b dari Yazid bin Khoshifah dari As Saib bin Yazid, ia berkata, “Mereka melaksanakan qiyam lail di masa ‘Umar di bulan Ramadhan sebanyak 20 raka’at. Ketika itu mereka membaca 200 ayat Al Qur’an.” (HR. ‘Ali bin Al Ja’d dalam musnadnya, 1/413). Syaikh Musthofa Al ‘Adawi mengatakan bahwa riwayat ini shahih.[11] Hadits di atas juga memiliki jalur yang sama dikeluarkan oleh Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro (2/496).
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa perbuatan sahabat di zaman ‘Umar bin Khottob bervariasi, kadang mereka melaksanakan 11 raka’at, kadang pula –berdasarkan riwayat yang shahih- melaksanakan 23 raka’at. Lalu bagaimana menyikapi riwayat semacam ini? Jawabnya, tidak ada masalah dalam menyikapi dua riwayat tersebut. Kita bisa katakan bahwa kadangkala mereka melaksanakan 11 raka’at, dan kadangkala mereka melaksanakan 23 raka’at dilihat dari kondisi mereka masing-masing.
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan, “Kompromi antara riwayat (yang menyebutkan 11 dan 23 raka’at) amat memungkinkan dengan kita katakan bahwa mereka melaksanakan shalat tarawih tersebut dilihat dari kondisinya. Kita bisa memahami bahwa perbedaan (jumlah raka’at tersebut) dikarenakan kadangkala bacaan tiap raka’atnya panjang dan kadangkala pendek. Ketika bacaan tersebut dipanjangkan, maka jumlah raka’atnya semakin sedikit. Demikian sebaliknya.”[12]
Ibnu Taimiyah menjelaskan, “Apabila para jama’ah tidak mampu melaksanakan raka’at-raka’at yang panjang, maka melaksanakan shalat malam dengan 20 raka’at itulah yang lebih utama. Seperti inilah yang banyak dipraktekkan oleh banyak ulama. Shalat malam dengan 20 raka’at adalah jalan pertengahan antara jumlah raka’at shalat malam yang sepuluh dan yang empat puluh. Kalaupun seseorang melaksanakan shalat malam dengan 40 raka’at atau lebih, itu juga diperbolehkan dan tidak dikatakan makruh sedikitpun. Bahkan para ulama juga telah menegaskan dibolehkannya hal ini semisal Imam Ahmad dan ulama lainnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang menyangka bahwa shalat malam di bulan Ramadhan memiliki batasan bilangan tertentu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga tidak boleh lebih atau kurang dari 11 raka’at, maka sungguh dia telah keliru.”[13]
Yang Paling Bagus adalah Yang Panjang Bacaannya
Setelah penjelasan di atas, tidak ada masalah untuk mengerjakan shalat 11 atau 23 raka’at. Namun yang terbaik adalah yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, berdirinya agak lama. Dan boleh juga melakukan shalat tarawih dengan 23 raka’at dengan berdiri yang lebih ringan sebagaimana banyak dipilih oleh mayoritas ulama. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik shalat adalah yang lama berdirinya.”[14]
Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang shalat mukhtashiron.”[15] Ibnu Hajar –rahimahullah- membawakan hadits di atas dalam kitab beliau Bulughul Marom, Bab “Dorongan agar khusu’ dalam shalat.” Sebagian ulama menafsirkan ikhtishor (mukhtashiron) dalam hadits di atas adalah shalat yang ringkas (terburu-buru), tidak ada thuma’ninah ketika membaca surat, ruku’ dan sujud.[16] Oleh karena itu, tidak tepat jika shalat 23 raka’at dilakukan dengan kebut-kebutan, bacaan Al Fatihah pun kadang dibaca dengan satu nafas. Bahkan kadang pula shalat 23 raka’at yang dilakukan lebih cepat selesai dari yang 11 raka’at. Ini sungguh suatu kekeliruan. Seharusnya shalat tarawih dilakukan dengan penuh thuma’ninah, bukan dengan kebut-kebutan. Karena ingatlah bahwa thuma’ninah (bersikap tenang) adalah bagian dari rukun shalat.
Aturan Dalam Shalat Tarawih
1. Salam setiap dua raka’at. Dasarnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Shalat malam adalah dua raka’at dua raka’at.”[17] [18]
2. Istirahat tiap selesai empat raka’at. Dasar dari hal ini adalah perkataan ‘Aisyah yang menjelaskan tata cara shalat malam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat 4 raka’at, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang raka’atnya. Kemudian beliau melaksanakan shalat 4 raka’at lagi, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang raka’atnya.”[19] Yang dimaksud dalam hadits ini adalah shalatnya dua raka’at salam, dua raka’at salam, namun setiap empat raka’at ada duduk istrirahat.
Sebagai catatan penting, tidaklah disyariatkan membaca dzikir-dzikir tertentu atau do’a tertentu ketika istirahat setiap melakukan empat raka’at shalat tarawih, sebagaimana hal ini dilakukan sebagian muslimin di tengah-tengah kita yang mungkin saja belum mengetahui bahwa hal ini tidak ada tuntunannya dalam ajaran Islam.[20] Ulama-ulama Hambali mengatakan, “Tidak mengapa jika istirahat setiap melaksanakan empat raka’at shalat tarawih ditinggalkan. Dan tidak dianjurkan membaca do’a-do’a tertentu ketika waktu istirahat tersebut karena tidak adanya dalil yang menunjukkan hal ini.”[21]
3. Tidak ada tuntunan untuk memanggil jama’ah dengan ucapan Ash Sholaatul Jaami’ah. Ini termasuk perkara yang diada-adakan (baca: bid’ah). Juga dalam shalat tarawih tidak ada seruan adzan ataupun iqomah untuk memanggil jama’ah karena adzan dan iqomah hanya ada pada shalat fardhu.[22]
4. Sudah selayaknya bagi makmum untuk menyelesaikan shalat tarawih hingga imam selesai. Dan kuranglah tepat jika jama’ah bubar sebelum imam selesai. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”[23] Jika imam melaksanakan shalat tarawih ditambah shalat witir, makmum pun seharusnya ikut menyelesaikan bersama imam. Itulah yang lebih tepat.
5. Bagaimana shalat tarawih bagi wanita? Jika menimbulkan godaan ketika keluar rumah (ketika melaksanakan shalat tarawih), maka shalat di rumah lebih utama bagi wanita daripada di masjid. Hal ini berdasarkan hadits dari Ummu Humaid, istri Abu Humaid As Saa’idiy. Ummu Humaid pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata bahwa dia sangat senang sekali bila dapat shalat bersama beliau. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Aku telah mengetahui bahwa engkau senang sekali jika dapat shalat bersamaku. … (Namun ketahuilah bahwa) shalatmu di rumahmu lebih baik dari shalatmu di masjid kaummu. Dan shalatmu di masjid kaummu lebih baik daripada shalatmu di masjidku.”[24]
Namun jika wanita tersebut merasa tidak sempurna mengerjakan shalat tarawih tersebut di rumah atau malah malas-malasan, juga jika dia pergi ke masjid akan mendapat faedah lain bukan hanya shalat (seperti dapat mendengarkan nasehat-nasehat agama atau pelajaran dari orang yang berilmu atau dapat pula bertemu dengan wanita-wanita muslimah yang sholihah atau di masjid para wanita yang saling bersua bisa saling mengingatkan untuk banyak mendekatkan diri pada Allah, atau dapat menyimak Al Qur’an dari seorang qori’ yang bagus bacaannya), maka dalam kondisi seperti ini, wanita boleh saja keluar rumah menuju masjid. Hal ini diperbolehkan bagi wanita asalkan dia tetap menutup aurat dengan menggunakan hijab yang sempurna, keluar tanpa memakai harum-haruman (parfum)[25], dan keluarnya pun dengan izin suami. Apabila wanita berkeinginan menunaikan shalat jama’ah di masjid (setelah memperhatikan syarat-syarat tadi), hendaklah suami tidak melarangnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian melarang istri-istri kalian untuk ke masjid, namun shalat di rumah mereka (para wanita) tentu lebih baik.”[26] Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Jika istri kalian meminta izin pada kalian untuk ke masjid, maka izinkanlah mereka.”[27] [28] [Muhammad Abduh Tuasikal]
_____________
[1] Lihat Al Jaami’ Li Ahkamish Sholah, 3/63 dan Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 2/9630.
[2] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, 2/9631.
[3] Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 6/39.
[4] HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759
[5] Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 6/39.
[6] HR. An Nasai no. 1605, Tirmidzi no. 806, Ibnu Majah no. 1327, Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi menshahihkan hadits ini. Syaikh Al Albani dalam Al Irwa’ no. 447 mengatakan bahwa hadits ini shahih.
[7] Lihat Fatwa Al Islam Sual wa Jawab, no. 37768.
[8] HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738.
[9] At Tamhid, 21/70.
[10] ‘Adadu Raka’at Qiyamil Lail, Musthofa Al ‘Adawi, Daar Majid ‘Asiri, hal. 36.
[11] Adadu Raka’at Qiyamil Lail, hal. 36.
[12] Fathul Bari, 4/253.
[13] Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, Darul Wafa’, cetakan ketiga, 1426 H, 22/272.
[14] HR. Muslim no. 756
[15] HR. Bukhari no. 1220 dan Muslim no. 545.
[16] Lihat Syarh Bulughul Marom, Syaikh ‘Athiyah Muhammad Salim, 49/3.
[17] HR. Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749.
[18] Ulama besar Syafi’iyah, An Nawawi ketika menjelaskan hadits “shalat sunnah malam dan siang itu dua raka’at, dua raka’at”, beliau rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud hadits ini adalah bahwa yang lebih afdhol adalah mengerjakan shalat dengan setiap dua raka’at salam baik dalam shalat sunnah di malam atau siang hari. Di sini disunnahkan untuk salam setiap dua raka’at. Namun jika menggabungkan seluruh raka’at yang ada dengan sekali salam atau mengerjakan shalat sunnah dengan satu raka’at saja, maka itu dibolehkan menurut kami.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 6/30)
[19] HR. Bukhari no. 3569 dan Muslim no. 738.
[20] Lihat Shahih Fiqih Sunnah, 1/420.
[21] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 2/9639
[22] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 2/9634
[23] HR. An Nasai no. 1605, Tirmidzi no. 806, Ibnu Majah no. 1327, Ahmad dan Tirmidzi. Hadits ini shahih.
[24] HR. Ahmad no. 27135. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan.
[25] “Jika salah seorang di antara kalian ingin mendatangi masjid, maka janganlah memakai harum-haruman.” (HR. Muslim no. 443)
[26] HR. Abu Daud no. 567 dan Ahmad 7/62. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih
[27] HR. Muslim no. 442.
[28] Periksa http://www.islamfeqh.com/News/NewsItem.aspx?NewsItemID=1914
Sumber: ranowibowowikipedia

Akibat Pecandu Rokok ( Merokok Menyebabkan Kerusakan dan Penyakit pada Semua Bagian Tubuh )

image



MENURUT WHO. Setiap 6.,5 detik satu meninggal karena merokok. Riset memperkirakan bahwa orang yang mulai merokok pada usia remaja (70% perokok mulai pada usia ini ) dan terus menerus merokok sampai 2 dekade atau lebih, akan meninggal 20 – 25 tahun lebih awal orang yang tidak menyentuh rokok. Rokok bukan hanya menyebabkan kanker paru-paru, penyakit jantung dan masalah kesehatan yang serius, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.

RAMBUT RONTOK. Rokok memperlemah system kekebalan, sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit seperti lupus erythematosus yang menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut dan erupsi cutan (bintik merah), kulit kepala dan tangan.

KATARAK. Merokok dapat dipercaya dapat memperburuk kondisi mata. Katarak, yaitu memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40 % terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak dengan cara mengiritasi mata dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh aliran darah sampai kemata.

KULIT KERIPUT. Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein yang berguna untuk menjaga elastistas kulit, terkikisnya vitamin A dan terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama di daerah bibir mata.

HILANGNYA PENDENGARAN. Karena tembakau menyebabkan timbulnya endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran ke dalam telinga bagian dalam, perokok dapat kehilangan pendengaran lebih awal dari pada orang yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena infeksi telingan atau suara yang keras. Lebih beresiko untuk terkena infeksi telinga bagian tengah yang dapat mengarah pada komplikasi yang lebih jauh seperti meninggatis dan paralis wajah, bagi perokok resikonya 3 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak merokok.

KANKER KULIT. Merokok mengakibatkan kemungkinan kematian lebih tinggi akibat memperparah penyakit yang diderita. Diduga bahwa perokok beresiko menderita cutaneus squamus cell cancer, sejenid kanker yang meninggalkan bercak pada kulit. Perokok beresiko 2 kali lebih besar terkena kanker tersebut dibandimgkan yang tidak merokok.

KARIES. Rokok mempengaruhi kesimbangan kimiawi dalam mulut sehinga kondisi mulut lkebih asam, membentuk plak yang berlebihan membuat gigi menjadi kering sehingga mempercepat terjadinya karies. Perokok beresiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.

EMPHYSEMA. Emphysema pelebaran dan rusaknya kantung udara pada paru-paru yang menurunkan kakasitas paru-paru untuk menghisa oksigen dam melepaskan Co2. PAda kasus yang parah digunakan tracheotomy untuk membantu pernapasan pasien, ibaratnya satu sayatan untuk lubang veltilasi pada tenggorokan sebai jalan masuk udara kedalam paru-paru.



BERHENTI MEROKOK SEKARANG !!!

Keuntungan berhenti merokok :

- 6 JAM Sesudah berhenti merokok, denyut nadi dan tekanan darah kembali normal.

- 12 JAM Setelah berhenti merokok, karbon monoksida (CO), meninggalkan system peredaran darah dan pernapasan.

- 1 Hari Setelah berhenti merokok, tekanan darah lebih rendah dan kegiatan jantung lebih kuat.

- 1 TAHUN Setelah berhenti merokok, resiko serangan jantung menurun sampai setengah dibandingkan dengan perokok aktif.

- 5-15 TAHUN Setelah berhenti merokok, resiko stroke menurun sampai tingkat bukan perokok.

- 10 TAHUN Setelah berhenti merokok, resiko kanker paru menurun sampai setengah dibandingkan perokok aktif

- 15 TAHUN Setelah berhenti merokok, resiko serangan jantung menurun sampai tingkat bukan perokok jika berhenti sebelum timbul penyakit.


Pemerintah Menetapkan Awal Puasa pada Rabu 10 Juli 2013


Setelah melihat hasil pantaun ada tidaknya  hilal diseluruh indonesia, Menteri agama Surya Dharma Ali memutuskan bahwa  satu ramadhan jatuh pada hari Rabu , 10 Juli 2013.  Keputusan ini adalah keputusan resmi pemerintah. Dalam menetapkan satu ramadhan ini, pemerintah bukan hanya mengandalkan laporan pandangan mata, namun alat-alat canggih termasuk Boscha di lembang Bandung juga dilibatkan. Hilal tidak terlihat diseluruh indonesia. Jika melihat penetapan satu ramadhan di zaman Rasulullah, maka apa yang dilakukan pemerintah dalam hal ini kementrian agama sudah tepat. Sebelumnya, anggota Badan Hisab dan Rukyat Planetarium, Cecep Nurwendya, menyimpulkan, berdasarkan kriteria empiris astronomi, awal Ramadhan jatuh ketika ketinggian hilal di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, sebesar 0,65 derajat dengan jarak busur Bulan-Matahari 4,55 derajat, umur hilal 3 jam, 35 menit, 25 detik, dan iluminasi hilal 0,18 persen. “Dengan begitu, tidak ada referensi apa pun bahwa hilal Ramadhan 1434 H tanggal 8 Juli 2013 dapat teramati dari seluruh wilayah Indonesia,” ujar Cecep. ( kompas.com)

Di zaman Rasulullah, satu ramadhan ditetapkan berdasarkan ada tidaknya hilal, atau terlihat tidaknya hilal. Rasulullah sahalalahu alaihi wasalam bersabda dalam sebuah hadits yang mengatakan puasalah lah kalian jika hilal telah terlihat. Dan rasulullah tidak pernah mengatakan bahwa puasa itu berdasarkan hitungan hisab. Pun ketika Hilal tidak terlihat, karena kondisi alam misalnya cuaca yang membuat hilal tidak terlihat maka Rasulullah pun menyuruh kita untuk menggenapkan bulan syaban menjadi 30 puluh hari. Rasulullah sudah menetapkan bahwa puasa dimulai ditandai dengan terlihatnya hilal dan bukan beradasarkan perhitungan hisab.

Sehingga ketika ada salah satu ormas yang kemudian menetapkan bahwa satu ramadhan tidak sama dengan versi pemerintah yang memakai metode melihat hilal. Dan kemudian, memunculkan kebingungan di masyarakat, maka hendaknya kita kembali berpegang kepada apa yang telah ditetapkan oleh ulil amri. Pendekatan yang dilakukan oleh depag sudah sesuai dengan apa yang dilakukan Rasulullah. Pada zaman Rasulullah, ilmu hisab sudah ada namun, pendekatan ini tidak dipakai. Mengenai penetapan satu ramadhan, ada beberapa hadits yang bisa di jadikan sebagai dasar bagaimana proses penetapan satu ramadhan diantaranya adalah dalam hadits Ibnu Umar yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan lainnya dengan sanad yang shahih, bahwa orang-orang berusaha melihat hilal, lalu Ibnu Umar memberitahu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bahwa dia telah melihat hilal, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan agar kaum muslimin berpuasa.

Kemudian dalam hadits Ibnu Abbas, juga diriwayatkan oleh Abu Daud dan yang lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menerima laporan seorang badui yang mengaku melihat hilal, setelah dipastikan keislamannya, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan Bilal untuk mengumumkan agar kaum muslimin berpuasa pada keesokan harinnya. Jelaslah bagaimana metode yang dipakai Rasulullah adalah melihat hilal bukan berdasarkan Hisab,  seperti apa yang dilakukan oleh kementrian agama saat ini.
Sebagai bahan perbandingan, Malaysia yang secara georgafis dekat dengan negara kita juga menetapkan satu ramadhan pada hari Rabu. Namun, semuanya terpulang kepada masing -masing individu, dan pemerintah resmi menetapkan bahwa satu ramadhan 1434 H jatuh pada hari Rabu tanggal 10 juli 20013, Marhaban ya Ramadhan.


Sumber: kompasiana

Jelang Timnas Indonesia VS Arsenal (Arsenal Tour Asia, Minggu, 14 Juli 2013)

Podolski cs. akan beruji coba dengan Indonesia hari Minggu nanti

Arsenal, salah satu klub liga inggris papan atas, walau nir gelar selama 8 tahun, Arsenal tetap memikat dengan gaya permainan “tiki taka”nya, di inggris dengan gaya permainan sepak bola antar kaki maka Arsenal mendapat julukan Barcelonanya premier league, atau tepatnya “Arsenalona”/ ArsenalBarcelona , yang jelas permainan tiki taka makin lengkap ketika Fabregas dan Samir Nasri memanjakan para striker dengan umpan-umpan through pass yang langsung ‘jatuh’ dibelakang pemain belakang lawan, Arsenal benar-benar mengerikan andai semua berjalan sempurna.

Kenapa harus ada kata andai, boleh dibilang Arsenal telah kekurangan mental bajanya sejak ditinggal patrick viera dan kekalahan di final liga champion melawan Barcelona tahun 2006 benar-benar meruntuhkan mental baja tersebut, yang terakhir boleh jadi sangat menjadi biang keladi, disaat Thierry Henry tengah dalam pik performa justru Arsenal hanya menjadi runner up walaupun saat difinal tersebut Arsenal harus bermain dengan 10 orang pemain setelah kiper mereka Jens Lehman dikartu merah akibat pelanggaran langsung terhadap pemain Barcelona di luar kotak penalti.

Selepas malam horor tersebut, Arsenal ditinggal sang captain dan pemain panutan bagi generasi muda Young Guns, Thierry Henry. Disaat ini Arsenal harus merestart lagi dari awal namun kehilangan Thierry Henry justru menjadi pemicu bagi striker berikutnya Robin Van Persie.

Era baru
Robin Van Persie ibarat menjadi raja midas yang mampu mencetak gol demi gol dan mampu membuat Arsenal menjadi kompetitif di liga Ingggris. Namun ibarat sayur tanpa garam, ketajaman dan produktifitas permainan Arsenal menjadi hambar karena masa nir gelar terus berlanjut sampai bintang-bintang Arsenal meninggalkan Emirates stadium menuju klub yang lebih menjanjikan gelar.

Memulai musim 2012-2013, Arsenal benar-benar kehilangan sang predatornya Robin van Persie yang memilih pindah ke sang rival Manchester united, hal ini menambah perih setelah sebelumnya Fabregas pulang ke barcelona dan Samir Nasri membelot ke Manchester city. Arsenal benar-benar siaga satu dan pembelian pemain harus disegerakan, akhirnya nama-nama seperti Oliver giroud, Lucas Podolski, Mikael Arteta mendarat di Emirates stadium, membuat keoptimisan bersama barisan muda seperti Theo Walcott, Alex Chamberlain dan Jack Wilshere. Sekali lagi Arsenal jauh dari harapan karena naik turunnya prestasi baik bermain di liga Inggris dan liga chnapion. Alhasil musim ini nir gelar Arsenal trus berlanjut tanpa tahu kapan berakhir.

Timnas Indonesia Dream Team
Kondisi Arsenal dengan timnas Indonesia boleh dibilang tak jauh beda, tak stabil baik hasil dan permainan membuat timnas Indonesia bak dilanda galau yang akut setelah perang dengan sesama anggota PSSI dan saling klaim timnas, kini setelah bersatu Timnas pun lebih terasa mengigit dibanding sebelumnya. Hasil menahan Belanda 0-0 dibabak pertama boleh jadi kejelian seorang Jacksen F Tiago yang menurut saya lebih relevan memilioh pemain dibanding sebelumnya.

Tercatata nama seperti Vendry Mofu dan Tibo masuk skuad timnas walaupun berasal dari liga prima Indonesia. Menarik mengenai ASndik yang mampu membuat kerepotan pertahanan Belanda di 15 menit akhir, apakah akan diikut sertakan karena sedang diikut sertakan bersama Timnas U-23. Lebih menarik bagaimana pola deep lyer yang akan diperankan bersama Imanuel Wanggai dan Vendry Mofu atau Ahmad Jupriyanto.

Tanpa Andik kecepatan timnas akan berkurang 30 % tapi bukan tanpa alasana bagaimana Jacksen akan memainkan seperti yang Arsenal lakukan, umpan pendek dengna kombinasi umpan terobosan yang mematikan, semoga akan menjadi pertandingan yang seru.


Lawatan Arsenal ke Indonesia di masa pramusim ini telah semakin dekat. Para penggawa The Gunners pun mengaku tak sabar menyapa para suporter mereka di Tanah Air.

Seperti diketahui, klub London Utara itu dijadwalkan melakoni uji coba dengan tim nasional Indonesia, yang dalam kesempatan ini diberi nama "Indonesia Dream Team", di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Ahad (14/7).



Ini akan menjadi kunjungan pertama Arsenal ke Indonesia setelah 1982 alias lebih dari tiga dekade silam, dan mereka dipastikan datang dengan skuat utama, termasuk striker Lukas Podolski dan gelandang Jack Wilshere.

“Saya sangat senang akan ke Indonesia dan ini menjadi tur pertama saya [dengan Arsenal]. Saya mendengar Indonesia menggilai sepakbola dan Arsenal. Merupakan suatu kebanggaan bisa berkunjung ke sana," tutur Prinz Poldi.

"Saya pernah menjalani tur serupa bersama Bayern Munich, saat Anda tiba di bandara, ada banyak para penggemar yang menyambut di bandara dengan antusias. Saya akan sangat senang jika hal itu terjadi dan membuat saya ingin bermain untuk mereka."

Diakui bintang internasional Jerman itu, fans menjadi salah satu faktor utama yang mendorong Arsenal melakukan tur pramusim ke Asia, termasuk Indonesia. 

“Jarak dari London ke Asia sangat jauh, para penggemar tidak pernah bisa melihat kami dari dekat sehingga sangat penting untuk pergi ke Indonesia dan bertemu dengan mereka. Kami akan berfoto dan memberikan tanda tangan. Hal itu sangat penting untuk para penggemar yang selama ini mendukung kami lewat Twitter, Facebook atau jejaring sosial lain,” paparnya.
 
Seperti Podolski, Wilshere juga menyatakan ingin segera bersua dengan suporter tim di Tanah Air.

“Saya tidak sabar bertemu dengan para penggemar untuk melihat antusiasme dan semangat mereka. Mungkin karena mereka selama ini hanya melihat tim melalui televisi, bagi mereka kami seperti superstar. Kami akan bermain untuk mereka,” tegas pemain muda Inggris ini.

Usai menghadapi Indonesia, armada Arsene Wenger akan melanjutkan tur Asia mereka dengan melawan Vietnam (17/7), dan dua klub J-League, Nagoya Grampus Eight (22/7) serta Urawa Red Diamonds (26/7).

sumber: goal.com , olahraga.kompasiana.com

Perbedaan Ektrusi Lansung dan Tidak Langsung (Direct and Indirect Extrusion)


1.     Direct extrusion


Bilet logam diletakkan dalam wadah dan ditekan melalui cetakan oleh suatu penekan. Suatu blok "dummy", atau pelat tekanan, diletakkan pada ujung penekan yang bersentuhan dengan bilet. Pada ekstrusi langsung, logam dan penekan bergerak sepanjang kontainer, sedangkan pada ekstrusi tidak langsung kontainer dan logam yang diekstrusi bergerak bersama, sehingga tidak ada  gerakan relatif antara logam dengan dinding kontainer. Dengan demikian, gesekan antara kontaoner  dengan logam dapat dihilangkan.



2.     Indirect extrusion


Bilet bulat yang telah dipanaskan, dimasukkan dalam ruang die, balok dummy dan ram diletakkan pada posisinya. Logam diekstrusi melalui lubang pada die. Cetakan terdapat pada penekan berongga, sementara ujung wadah yang lain ditutup dengan pelat. Seringkali. untuk ekstrusi tak langsung penekan dengan cetakan diam, dan yang bergerak adalah wadah dan bilet. Karena pada ekstrusi tak langsung tidak ada gerakan relatif antara dinding wadah dan bilet, gaya geseknya rendah dan daya yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan dengan ekstrusi langsung. Akan tetapi, ekstrusi tak langsung mempunyai batas operasi, karena digunakan penekan berongga, beban jadi terbatas. Hampir sama dengan ekstrusi langsung, namun logam yang diekstrusi ditekan keluar melalui lubang yang terdapat ditangah ram. Gaya yang diperlukan lebih rendah karena tidak ada gesekan antara bilet dan dinding konteiner. Kelemahannya : ram tidak kokoh karena terdapat lubang ditengahnya dan produk hasil ekstrusi sulit ditopang dengan baik.



Alat Pengukur Getaran, Cara / Teknik Mengukur Getaran dan Tujuan Mengukur Getaran

Dalam pengambilan data suatu getaran agar supaya informasi mengenai data getaran tersebut mempunyai arti, maka kita harus mengenal dengan baik alat yang akan kita gunakan. Ada beberapa alat standard yang biasanya digunakan dalam suatu pengukuran getaran antara lain
o Vibration meter
o Vibration analyzer
o Shock Pulse Meter
o Osiloskop
Pemilihan dari tipe instrumen-instrumen tersebut bergantung pada kemampuan dari instrumen itu terhadap tujuan kita melakukan pengukuran dan persyaratan personal yang menggunakannya.

1.     Vibration meter



Vibration meter biasanya bentuknya kecil dan ringan sehingga mudah dibawa dan dioperasikan dengan battery serta dapat mengambil data getaran pada suatu mesin
dengan cepat. Pada umumnya terdiri dari sebuah probe, kabel dan meter untuk menampilkan harga getaran. Alat ini juga dilengkapi dengan switch selector untuk
memilih parameter getaran yang akan diukur.

Vibration meter ini hanya membaca harga overall (besarnya level getaran) tanpa
memberikan informasi mengenai frekuensi dari getaran tersebut. Pemakaian alat ini cukup mudah sehingga tidak diperlukan seorang operator yang harus ahli dalam bidang getaran. Pada umumnya alat ini digunakan untuk memonitor "trend getaran" dari suatu mesin. Jika trend getaran suatu mesin menunjukkan kenaikan melebihi level getaran yang diperbolehkan, maka akan dilakukan analisa lebih lanjut dengan menggunakan.

2.     Vibration Analyzer



Alat ini mempunyai kemampuan untuk mengukur amplitude dan frekuensi getaran yang akan dianalisa. Karena biasanya sebuah mesin mempunyai lebih dari satu frekuensi getaran yang ditimbulkan, frekuensi getaran yang timbul tersebut akan sesuai dengan kerusakan yang tedadi pada mesin tersebut. Alat ini biasanya dilengkapi dengan meter untuk membaca amplitudo getaran yang biasanya juga menyediakan beberapa pilihan skala. Alat ini juga memberikan informasi mengenai data spektrum dari getaran yang terjadi, yaitu data amplitudo terhadap frekuensinya, data ini sangat berguna untuk analisa kerusakan suatu mesin. Dalam pengoperasiannya vibration analyzer ini membutuhkan seorang operator yang sedikit mengerti mengenai analisa vibrasi.


3.     Shock Pulse Meter

Shock pulse meter adalah, alat yang khusus untuk memonitoring kondisi antifriction bearing yang biasanya sulit dideteksi dengan metode analisa getaran yang konvensional. Prinsip kerja dari shock pulse meter ini adalah mengukur gelombang kejut akibat terjadi gaya impact pada suatu benda, intensitas gelombang kejut itulah yang mengindikasikan besarnya kerusakan dari bearing tersebut. Pada sistem SPM ini biasanya memakai tranduser piezo-electric yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai frekwensi resonansi sekitar 32 KHz.

Dengan menggunakan probe tersebut maka SPM ini dapat mengurangi pengaruh getaran terhadap pengukuran besarnya impact yang terjadi Pemilihan titik ukur pada rumah bearing adalah sangat penting karena gelombang kejut ditransmisikan dari bearing ke tranduser melalui dinding dari rumah bearing, sehingga sinyal tersebut bisa berkurang karena terjadi pelemahan pada saat perjalanan sinyal tersebut. Beberapa prinsip yang secara umum bisa dipakai sebagi acuan dalam menentukan titik ukur adalah

1. Jejak sinyal antara bearing dengan probe harus sedekat mungkin.
2. Probe harus ditempatkan sedekat mungkin terhadap daerah beban dari bearing.
3. Lintasan sinyal harus terdiri dari satu system mekanis antara bearing dengan rumah bearing.
Sebagai contoh, apabila pada rumah bearing digunakan cover sebagai sistem mekanis kedua, maka titik ukur tidak boleh diambil pada posisi ini.


4.     Osciloskop



Osciloskop adalah salah satu peralatan yang berguna untuk melengkapi data getaran yang akan dianalisa. Sebuah osciloskop dapat memberikan sebuah informasi mengenai bentuk gelombang dari getaran suatu mesin. Beberapa kerusakan mesin dapat diiden-tifikasi dengan melihat bentuk gelombang getaran yang dihasilkan, sebagai contoh, kerusakan akibat unbalance atau misalignment akan menghasilkan bentuk gelombang yang spesifik, begitu juga apabila terjadi kelonggaran mekanis (mechanical looseness), oil whirl atau kerusakan pada anti friction bearing dapat menghasilkan gelombang dengan bentuk-bentuk tertentu.

Osiloskop juga dapat memberikan informasi tambahan yaitu : untuk mengevaluasi data yang diperoleh dari tranduser non- contact (proximitor). Data ini dapat memberikan informasi pada kita mengenai posisi dan getaran shaft relatif terhadap rumah bearing, ini biasanya digunakan pada mesin- mesin yang besar dan menggunakan sleeve bearing (bantalan luncur). Disamping itu dengan menggunakan dual osciloscop (yang memberikan fasilitas pembacaan vertikal maupun horizontal), dan minimal dua tranduser non-contact pada posisi vertikal dan horizontal maka kita dapat menganalisa kerusakan suatu mesin ditinjau dari bentuk orbit nya.


TEKNIK PENGUKURAN GETARAN MESIN

1.     Posisi dan Arah Pengukuran
Pengukuran getaran pada suatu mesin secara normal diambil pada bearing dari mesin tersebut. Tranduser sebaiknya harus ditempatkan sedekat mungkin dengan bearing mesin karena melalui bearing tersebut gaya getaran dari mesin ditransmisikan. Gerakan bearing adalah merupakan hasil reaksi gaya dari mesin tersebut: Disamping karakteristik getaran seperti : Amplitudo, frekuensi dan phase, ada karakteistik lain dari getaran yang juga mempunyai arti yang sangat penting yaitu arah dari gerakan getaran, hingga perlu bagi kita untuk mengukur getaran dari berbagai arah. Pengalaman menunjukkan bahwa ada tiga arah pengukuran yang sangat penting yaitu horizontal, vertikal, dan axial. Arah horizontal dan vertikal bearing disebut dengan arah radial. Arah pengukuran ini biasanya didasarkan pada posisi sumbu tranduser terhadap sumbu putaran dari shaft mesin. Arah ini juga sangat penting artinya dalam analisa suatu getaran.


2.     Standard
Dalam membicarakan getaran kita harus mengetahui batasan - batasan level getaran yang menunjukkan kondisi suatu mesin, apakah mesin tersebut masih baik (layak beroperasi) ataukah mesin tersebut sudah mengalami suatu masalah sehingga memerlukan perbaikan. Dalam sub bab ini disajikan beberapa macam
standard mengenai batasan-batasan level getaran yang umum digunakan.

TUJUAN PENGUKURAN
Pada saat dilakukan pengukuran getaran suatu mesin, maka akan timbul suatu pertanyaan,untuk apa sebenarnya dilakukan pengukuran tersebut. Dalam suatu pengukuran jelas bahwa tujuannya adalah untuk mendapatkan data, tetapi selanjutnya untuk apa data tersebut diambil. Ada beberapa tujuan pengambilan data getaran suatu mesin, tujuan tersebut adalah :
- Pengukuran rutin
- Pengukuran referensi (Baseline Measurement)
- Pengukuran sebelum dan sesudah perbaikan

- Trouble Shooting
 
Copyright © 2012 - 2015 Renviletieft Blog - All Rights Reserved
Template Craeted by : RenvileTieft Blog
Proudly Powered by Blogger