Kondisi
Pemotongan dalam Frais
Kecepatan
potong ditentukan pada diameter luar pemotong frais, yang dapat dikonversikan
dengan kecepatan putar spindel, N, dinyatakan
dalam rev./min. dengan persamaan
sebagai berikut :
dimana
: v = kecepatan potong (mm/min)
D
= diameter luar pemotong frais (mm).
Hantaran
(f) dalam frais merupakan hantaran dari setiap gigi pemotong, disebut beban
serpihan (chip load), dinyatakan dalam (mm/gigi). Hantaran ini dapat
dikonversikan kedalam kecepatan hantaran (fr) dalam (mm/min.) dengan memperhitungkan
kecepatan spindle (v) dan jumlah gigi pemotong (nt):
Waktu
pemesinan (Tm) yang dibutuhkan dalam operasi frais bila panjang benda kerja (L) adalah:
Untuk
operasi frais selubung, ditunjukkan dalam gambar berikut ini.
Gambar Pandangan
samping masuknya pemotong ke dalam benda kerja
pada operasi
frais selubung
dimana : L = panjang
bendakerja, (mm),
A = jarak untuk
mencapai kedalaman potong penuh, (mm).
Bila
d = kedalaman potong (mm) dan D = diameter luar pemotong,(mm), maka dapat ditentukan:
Untuk operasi frais muka, ditunjukkan
dalam gambar berikut ini.
Gambar
Pandangan atas masuknya pemotong ke dalam bendakerja
pada
operasi frais muka
Terdapat
dua kemungkinan :
Bila
posisi pemotong berada pada tengah-tengah bendakerja (gambar.a), maka:
dimana : A = jarak
untuk mencapai kedalaman potong penuh, (mm);
O = jarak
setelah meninggalkan bendakerja, (mm);
D = diameter pemotong, (mm).
Bila
posisi pemotong berada pada salah satu sisi bendakerja, maka :
dimana : w = lebar potong,
(mm).
Kondisi
Pemotongan dalam Penggurdian
Kecepatan
potong dalam operasi penggurdian adalah kecepatan permukaan pada diameter luar
gurdi. Bila N adalah kecepatan putar
dari spindel dalam rev./min (rpm)., dapat dituliskan persamaan :
dimana
: v = kecepatan potong, (mm/min);
D = diameter
gurdi, (mm)
Hantaran,
f,
pada proses penggurdian dinyatakan dalam (mm/rev). Hantaran ini dapat
dikonversikan kedalam kecepatan hantaran, fr
dalam (mm/min.) :
Lubang
gurdi dapat berupa lubang tembus (through
hole) atau lubang buntu (blind hole)
seperti ditunjukkan dalam gambar 9.10. Waktu pemesinan, Tm (menit), yang dibutuhkan dalam penggurdian lubang
tembus dapat ditentukan dengan persamaan :
dimana
: t = ketebalan bendakerja, (mm);
A = jarak
yang diukur dari ujung gurdi sampai diameter penuh, (mm).
Bila
q
adalah sudut potong gurdi, maka A
dapat ditentukan :
Waktu
pemesinan, Tm (menit),
yang dibutuhkan dalam penggurdian lubang buntu dapat ditentukan
dengan persamaan :
dimana
: d = kedalaman lubang bendakerja, (mm).
Gambar Dua jenis lubang (a) lubang tembus,
(b) lubang buntu