Thursday, February 7, 2013

Curahan Hati yang Kini Dirasakan Melalui Puisi :-)




Cinta Tak Dianggap


kupejamkan mataku
berharap ketika ku buka mataku
kau ada disampingku
duduk bersama meluahkan semua rasa yang tersimpan dihati
ketika itu kau genggam erat tanganku
dan berkata "AKU AKAN SELALU MENCINTAIMU DAN JADILAH PERMAISURI KU"

tiba-tiba ......
petir hadir seakan membelah langit
hujan turun seakan menenggelamkan bumi
aku terbangun dan harus ku terima kenyataan
tak ada kau disisiku

mungkin aku memang ditakdirkan bukan menjadi milikmu
dan aku ditakdirkan hanya mencintaimu
bersama siapa dan dmnpun kamu
hati ini tetap ad untukmu
cinta sejati adalah cinta yang selalu menemani dan selalu mengiringi
meski jiwa tak mampu menemani
ada cinta yang tahu dengan pasti
rasa yang takkan perna mati
meskipun kau disana dan aku disini




Memendam Perih Tutupi Luka


Sinar bulan tak dapat menyinari hatiku
Gemerlap bintang tak dapat menghiasi benakku
Mentari yang iringi langkahku, kini lelah menuntunku
Tak terhitung sudah hari
Hari-hariku memendam rasa ini, hari-hariku memendam perih ini
Terus menahan rasa, karna ku takut kau kan jauh
Bila ku katakan yang sebenarnya



Saat ini memang ku bukan siapa-siapa
Tapi nanti ku kan genggam tanganmu, kan ku eratkan dengan tali asmara
Tak akan ku lepas, akan ku hapus semua air mata lara
Tak akan ku ijinkan mengalir deras disana, menetesi perihnya hati tertutup luka karena cinta
Aku berjanji, terus berjanji
Kan mengubah derap tangis menjadi senyum mengesankan
Namun Tuhan belum memberinya, kebahagiaan pun belum ku terima
Akan kubaluti kepedihan dengan senyuman
Karena ku percaya, ku ka nada disampingmu nanti
Saat kau telah membuka mata, bahwa aku yang selalu setia
Derap tangisku kan berubah menjadi derap tawa kebahagiaan
Dengan menggenggam tanganmu dan tersenyum bersamamu 






SERPIHAN SAJAK



aku mencintaimu dengan kuat,
sekuat guntur yang membahana,
sekuat api yang membara



aku mencintaimu dengan tenang,
setenang angin yang berhembus lirih,
setenang lautan yang berbuih



aku mencintaimu dengan perih,
seperih sayatan luka di tubuh,
seperih goresan hati yang rapuh



aku mencintaimu dengan sedih
sesedih air mata yang menetes malang
sesedih harapan yang perlahan usang



tapi yang pasti,
aku mencintaimu dengan bahagia
sebahagia cinta dengan kasihnya,
sebahagia kasih dengan sayangnya 


No comments:

Post a Comment